CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
1.
Ciri-ciri makhluk hidup
Berikut ini ciri-ciri makhluk hidup
a. Bergerak
Bergerak adalah perpindahan posisi seluruh atau sebagian
tubuh makhluk hidup karena adanya rangsangan. Gerak pada manusia dan hewan
dapat menyebabkan berpindah tempat sehingga disebut gerak aktif. Gerak tumbuhan sangat lambat dan tidak mengakibatkan
perpindahan tempat sehingga disebut gerak
pasif.
b. Memerlukan makanan
Makanan sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk berbagai
keperluan, yaitu:
-
Sumber energi untuk
melakukan aktivitas
-
Untuk mengganti sel-sel
tubuh yang rusak
-
Membantu pertumbuhan
Manusia mendapatkan
makanan dari hewan dan tumbuhan. Hewan mendapatkan makanan dari tumbuhan atau
dari hewan lain. Sedangkan tumbuhan sendiri mendapatkan makanannya melalui
proses fotosintesis. Pada tumbuhan yang tidak berhijau dan mendapat makanan
sebagai saprofit, epifit, atau parasit.
c. Bernapas
Bernapas adalah proses pengambilan oksigen dari udara bebas
serta melepaskan karbon dioksida dan uap air. Manusia dan hewan di darat
biasanya menggunakan paru-paru untuk bernapas, sedangkan hewan di air umumnya
memakai insang.
d. Mengalami pertumbuhan dan perkembangan
Tumbuh adalah proses kenaikan volume yang bersifat tidak
kembali ke keadaan semula (irreversible). Pertumbuhan dapat diukur dan
dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk kurva dengan menggunakan busur
pertumbuhan atau auksanometer.
Berkembang adalah suatu proses menuju ke kedewasaan yang
bersifat kualitatif fan tidak bisa diukur. Selain tumbuh dan berkembang menjadi
lebih besar, terjadi pula perubahan dari bentuk sederhana menjadi kompleks dan
sempurna.
e. Bereproduksi
Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk berkembang
iak atau bertambah jumlahnya. Hal ini bertujuan untuk melestarikan jenisnya.
Proses berkembang biak atau reproduksi yang dilakukan
makhluk hidup memiliki daya dan kapasitas tertentu. Artinya, setiap individu
memiliki batas tertentu untuk dapat berkembang biak.
f.
Beradaptasi
Penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan disebut adaptasi.
g. Menanggapi rangsang
Salah satu cirri organism adalah menerima dan menanggapi (merespon)
rangsang yang ada dalam lingkungan mereka seperti antara lain air, cuaca,
temperature, tanah, suara, dan cahaya. Contoh peka terhadap rangsang makhluk
hidup adalah:
-
Ujung tumbuhan
membengkok kea rah sinar
-
Ayam akan berkokok
ketika fajar menyingsing
-
Manusia jika diberi bau
yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bensin
h. Melakukan ekskresi
Proses pengeluaran zat sisa hasil metabolism sel yang sudah
tidak digunakan oleh tubuh dan dikeluarkan bersama urine, keringat, atau
pernapasan.
Berikut ini perbedaan cirri-ciri makhluk hidup antara
manusia/hewan dan tumbuhan.
Cirri-ciri makhluk hidup
|
Manusia dan hewan
|
Tumbuhan
|
Bergerak
|
Dapat
berpindah tempat
|
Tidak
dapat berpindah tempat
|
Tumbuh
|
1.
Sekuruh bagian tubuh mengalami
pertumbuhan
2.
Hanya sampai batas usia tertentu
|
1.
Hanya bagian tubuh tertentu yang
mengalami pertumbuhan
2. Tumbuh terus-menerus hingga mati
|
Cara
memperoleh makanan
|
1.
Tidak dapat membuat makanan sendiri
2.
Bahan makanan berupa zat organik
|
1.
Dapat membuat makanan sendiri
2.
Bahan untuk memmbuat makanan sendiri berupa zat anorganik
|
Menanggapi
rangsang
|
Memiliki organ untuk mengetahui situasi sekitar
|
Tidak memiliki organ untuk mengetahui situasi sekitar
|
2. Pengelompokan Makhluk Hidup
Keanekaragaman
terjadi akibat adanya per-bedaan pada sifat seperti ukuran, struktur, bentuk,
warna maupun tempat hidup atau habitatnya. Faktor lain yang mempengaruhi
terjadinya keanekaragaman adanya proses evolusi, adaptasi maupun seleksi alam.
Pengelompokan
dan pemberian nama ilmiah dilakukan untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk
hidup. Pengelompokkan menggunakan tata cara yang dasarnya ditemukan oleh
Carolus Linnaeus. Sistem yang digunakan adalah tata nama ganda atau binominal
nonmeklatur. Dengan urutan tata nama dimulai dari Kingdom/Diviso – kelas – Ordo
– Famili – Genus – Spesies.
Didalam
sistem Binominal Nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai berikut.
a.
Spesies terdiri atas dua kata, kata pertama menunjukkan
genus dan kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.
b.
Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua
dengan huruf kecil.
c.
Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang
dilatinkan dengan dicetak miring atau digarisbawahi.
Klasifikasi makhluk hidup merupakan pengelompokkan objek
atau informasi berdasarkan persamaan ciri-ciri agar mempermudah mempelajarinya.
Klasifikasi yang berkembang saat ini mengelompokkan makhluk hidup dalam lima
kingdom (kerajaan), yaitu Monera, Protista, jamur (fungi), tumbuhan (plantae),
dan hewan (animalia).
a. Monera
monera adalah makhluk
hidup bersel satu yang tidak memiliki inti sejati atau prokariotik. Sebagian
besar bersifat heterotrof. Cara perkembangbiakannya dengan pembelahan, dan ada
beberapa jenis yang melakukan konjugasi. Contoh dari kingdom ini adalah
kelompok bakteri dan ganggang hijau biru. Kelompok ganggang hijau biru
contohnya adalah Gloeocapsa dan Nostoc. Contoh kelompok bakteri adalah
Rhizobium, Clostridium, dan Azotobacter.
b.
Protista
Protista terdiri atas makhluk hidup bersel satu yang telah
memiliki inti selaput inti atau disebut eukariotik. Protista ada yang hidup
terpisah, berkoloni, atau merupakan organism multiseluler sederhana. Kebanyakan
bersifat heterotof. Organisme
ini berkembang biak dengan cara konjugasi dan membelah diri.
Protista yang menyerupai hewan adalah dari golongan
Protozoa, meliputi Rizhopoda (contoh: Amoeba), Cilliata (contoh: Paramaecium),
Flagellata (contoh: Euglena), dan Sporozoa (contoh: Plasmodium, penyebab
malaria).
Protista menyerupai jamur adalah dari golongan jamur
lendir (myxomycota), jamur ini bersifat fagosit, yaitu menelan bakteri, hama,
spore, dan komponen organik lain, serta dapat bergerak seperti Amoeba.
Protista yang menyerupai tumbuhan dalah ganggang.
Ganggang bersel satu soliter, contohnya Chlorella (masa kini dapat diolah
menjadi makanan berprotein tinggi), dan ganggang bersel satu koloni contohnya
Volvox. Ganggang bersel banyak ada yang berbentuk benang misalnya Spirogyra.
Ganggang bersel banyak mempunyai bagian seperti akar, batang, dan daun.
Contohnya Euceuma spinosum.
c. Fungi/Jamur
Ciri-ciri umum jamur adalah tubuh tersusun oleh satu sel
(uniseluluer) atau sebagian besar tubuh terdiri atas banyak sel (multiseluler).
Sel-selnya bersifat eukariotik (berinti), membentuk benang atau hifa. Jamur
secara umum berkembang biak dengan spora. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga
tidak dapat berfotosintesis.
Fungi terdiri atas empat divisio yaitu : Zygomy-cota,
Ascomycota, Basidiomycota dan Deu-teromycota.
1)
Zygomycota, contoh Rhizhopus oryzae, digunakan untuk
pembuatan tempe.
2)
Ascomycota, contoh Saccaromyces cerreviceae, digunakan
dalam pembuatan minum beralkohol. Contoh lain adalah Penicillium notatum, jamur
penghasil zat antibiotik yang dikenal dengan penisilin, dan Penicillium
camemberti, berperan dalam pembuatan keju.
3)
Basidiomycota, contoh Volvariella volvacea sering dikenal
dengan jamur merang dan Auricularia polytrica (jamur kuping).
4)
Deueromycota, contohnya Rhyzoctonia solani, menyebabkan
penyakit pada kentang.
d. Plantae/Tumbuhan
Plantae merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
Sel-selnya terlindung oleh dinding yang terbuat dari selulosa dan mempunyai
klorofil yang terkumpul dalam plastida. Tumbuhan berkembang biak secara seksual
dan aseksual. Dunia tumbuhan digolongkan menjadi lumut (tumbuhan tak
berpembuluh), paku-pakuan, dan tumbuhan biji (tumbuhan berpembuluh).
1)
Lumut
Ciri-ciri tumbuhan lumut
secara umum adalah :
a)
Belum memiliki akar, batang, dan daun sejati.
b)
Tidak ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat
tubuhnya.
c)
Habitatnya di tempat lembab atau basah.
d)
Tubuhnya berukuran 0.5 cm – 15 cm.
e)
Daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase
kawin (gametofit) dan tak kawin (sporofit).
Lumut dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni lumut hati
(Hepaticeae), lumut tanduk, dan lumut daun (Musci). Contoh lumut hati adalah
Marchantia polymorpha. Contoh lumut daun yaitu Sphagnum fimbriatum (lumut
gambut) dan Pogonatum cirrhatum. Contoh lumut tanduk yaitu Anthoceros sp.
2)
Tumbuhan paku
Paku merupakan kelompok
tumbuhan berpembuluh, karena golongan tumbuhan paku mempunyai pembuluh kayu
(xilem) dan pembuluh tapis (floem). Tumbuhan ini mempunyai organ tubuh seperti
akar, batang, dan daun sejati (Cormophyta). Ciri khas tumbuhan paku adalah
ujung daun tumbuhan paku ketika masih muda menggulung. Paku berkembang biak
dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan.
Tumbuhan paku dikelompokkan
menjadi beberapa kelas, diantaranya adalah paku ekor kuda (Equisetinae), paku
kawat (Lycopodineae) dan paku benar (Filicinae).
3)
Tumbuhan biji
Ciri tumbuhan biji secara
umum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan biji juga mempunyai alat perkembangbiakan
yang tampak jelas berupa bunga. Hasil perkembangbiakan yang tampak jelas berupa
bunga. Hasil perkembangbiakan secara kawin adalah zigot yang kemudian akan
berkembang menjadi embrio.
Tumbuhan biji dibedakan
menjadi tumubuhan berbiji terbuka (Gymno-spermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae)
_ Tumbuhan Gymnospermae
adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terbungkus oleh daun buah.
Dikelompokkan dalam Ginkgoinae, Cycadine, Gnetinae, dan Coniferinae. Contoh
pakis haji (Cycas rumphii), melinjo(Gnetum gnemon), tusam/pinus (Pinus
merkusii), damar (Agathis alba), dan pohon balsam (Abies balsamea) yang merupakan bahan pembuat
balsam.
_ Tumbuhan Angiospermae
adalah tumbuhan yang bakal bijinya sudah terbungkus oleh daun buah. Berdasarkan
jumlah keping biji (kotiledon), Angiospermae dibedakan menjadi dua kelas, yaitu
tumbuhan berkeping lembaga dua atau ganda (Dicotyledoneael/Magnoliopsida) dan
tumbuhan berkeping lembaga tunggal (Monocotyledoneael/Liliopsida).
e. Animalia/Hewan
Hewan tidak dapat membuat makanan sendiri. Oleh karena
itu, untuk keperluan makan, hewan bergantung pada organisme lain baik dari
hewan maupun tumbuhan. Hewan mampu bergerak aktif, dan pada umumnya dapat
berpindah tempat. Hewan merupakan organisme multi seluler, artinya tubuh hewan
terdiri dari banyak sel.
Berdasarkan ada dan tidaknya tulang belakang, dunia hewan
dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu golongan Avertebrata (hewan tak
bertulang belakang) dan Vertebrata (hewan bertulang belakang).
Hewan Avertebrata dikelompokkan sebagai berikut.
1)
Protozoa, contohnya Amoeba, Plasmodium, dan Paramecium.
2)
Cacing (Vermes) contohnya cacing tanah, cacing pita.
3)
Hewan berpori (Porifera), contohnya spons karang dan
spons merah.
4)
Hewan berongga (Coelenterata), contohnya ubur-ubur.
5)
Hewan lunak (Molusca), contohnya bekicot, dan siput.
6)
Hewan berkulit duri (Echinodermata), contohnya bintang
laut.
7)
Hewan berkaki berbuku-buku (Arthropoda), contohnya
belalang dan laba-laba.
Hewan
Vertebrata meliputi Pisces (ikan), Amfibi (katak), Reptil (hewan melata), Aves
(burung), dan Mamalia (hewan menyusui).
CONTOH SOAL :
1.
Salah satu ciri yang dimiliki organisme hidup adalah
respirasi. Respirasi bertujuan...
a.
Mengeluarkan karbon dioksida
b.
Menghirup oksigen
c.
Memperoleh energi
d.
Mendapatkan makanan
Pembahasan :
Respirasi bertujuan untuk memecah makanan yang sudah
diserap oleh tubuh sehingga dihasilkan energi.
Jawaban : C
2.
Apabila mengalami perubahan lingkungan, makhluk hidup
akan berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan di sekelilingnya. Penyesuaian
diri dengan keadaan lingkungannya disebut proses...
a.
Respirasi
b.
Oksidasi
c.
Fotosintesis
d.
Adaptasi
Pembahasan :
Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan dengan
lingkungannya disebut Adaptasi.
Jawaban : D
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
A. Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga keanekaragaman
hayati. Makhluk hidup yang bermacam-macam dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok. Ada tumbuhan, hewan, dan manusia. Pengelompokkan didasarkan adanya
perbedaan dan persamaan yang dimiliki. Meski demikian, makhluk hidup dalam satu
kelompok pun masih terdapat perbedaan-perbedaan di antara anggotanya.
Perbedaan-perbedaan makhluk hidup. Namun keanekaragaman tersebut harus kita
pandang sebagai satu keseluruhan (totalitas), yaitu bagian-bagian yang saling
terkait dan tidak terpisahkan satu terhadap yang lain. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa keanekaragaman berkembang dari keanekaragaman pada tingkat
genetik, jenis, dan ekosistem.
1. Keanekaragaman gen
Setiap sifat organismw
hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan
dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan
dengan adanya variasi dalam satu jenis. Variasi adalah perbedaan sifat
(keanekaragaman) pada makhluk hidup dalm satu spesies.
Misalnya :
-
Variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau.
-
Variasi jenis anjing
: anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung.
-
Variasi jenis mawar : mawar merah, mawar kuning, mawar
pink, mawar putih.
2. Keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman ini lebih
mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini
dapat ditunjukkan dengan adanya beranke macam jenis makhluk hidup baik yang
termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
Misalnya variasi dalam satu
famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili
(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan
habitat.
3. Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini
dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. Misalnya
ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing
ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. Misalnya lagi,
ekosistem gurun didalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis
didalamnya ada harimau.
ketiga
macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai
keanekaragaman hayati.
B. Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Pengertian klasifikasi makhluk hidup
Ilmu yang mempelajari
pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu disebut klasifikasi.
Dengan kata lain, klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokkan
(penggolongan) dan pemberian nama makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan ciri-cirinya. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan makhluk hidup
disebut taksonomi. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil
pengklasifikasian tersebut disebut takson.
2. Tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup
Tujuan klasifikasi makhluk
hidup adalah sebagai berikut :
a.
Mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai macam
makhluk hidup.
b.
Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
c.
Mengetahui manfaat makhluk hidup untuk kepentingan
manusia
d.
Mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk
hidup
Adapun manfaat klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai
berikut :
a.
Kita dapat mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk
hidup
b.
Kita dapat mengetahui manfaat makhluk hidup bagi kita
c.
Kita dapat mengetahui cara menjaga kelestariannya
3. Langkah-langkah dalam klasifikasi makhluk hidup
a.
Identifikasi sifat-sifat makhluk hidup, dengan cara
mengenali ciri-ciri dan sifat-sifat makhluk hidup. Persamaan dan perbedaan ciri
pada makhluk hidup inilah yang digunakan sebagai pendasar klasifikasi.
b.
Mengelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang diperoleh.
Dalam klasifikasi, jenis-jenis yang mempunyai suatu kemiripan ditempatkan dalam
suatu kelompok.
c.
Pemberian nama kelompok
4. Macam-macam klasifikasi makhluk hidup
Terdapat cara
mengklasifikasikan makhluk hidup, ada yaitu klasifikasi sederhana.
a.
Klasifikasi sederhana
Klasifikasi sederhana
merupakan pengelompokkan berdasarkan persamaan yang sifatnya umum seperti
tempat hidup, jenis makanan, dan kegunaan.
Berikut ini contoh
pengelompokkan hewan berdasarkan kesamaan jenis makanannya.
1)
Hewan karnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging.
Misalnya harimau, serigala, dan singa.
2)
Hewan herbivor, yaitu kelompok hewan oemakan tumbuhan.
Misalnya kerbau, rusa, dan jerapah.
3)
Hewan omnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging dan
tumbuhan. Misalnya musang.
Tumbuhan juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada ciri
morfologi/brntuk luar tubuh.
1)
Tempat hidupnya, diantaranya :
-
Xerofit (tumbuhan darat), contoh : kaktus
-
Hidrofit (tumbuhan air), contoh : enceng gondok, teratai
-
Epifit (menempel pada tumbuhan lain), contoh : anggrek
-
Saprofit (hidup pada sisa-sisa makhluk hidup), contoh :
jamur dan bakteri
2)
Ukuran tumbuhan :
-
Perdu, yaitu tumbuhan yang tidak tinggi dan
bercabang-cabang dekat dengan permukaan tanah.
-
Pohon, yaitu tumbuhan yang tinggi dan bercabang-cabang
tidak dekat dengan permukaan tanah.
-
Semak, yaitu tumbuhan berupa perdu atau pohon yang tumbuh
rendah.
-
Rerumputan, yaitu tumbuhan yang menutupi permukaan tanah.
3)
Kegunaan tumbuhan :
-
Tanaman pangan, contoh : padi, jagung, gandum, dan ketela
-
Tanaman sandang, contoh : kapas
-
Tanaman obat-obatan, contoh : jahe, kunyit, dan kina
-
Tanaman sedap-sedapan, contoh : tembakau
C. Tata Cara Pemberian Nama Ilmiah
Makhluk hidup yang ada pada umumnya diberi nama sesuai
dengan bahasa daerah dimana ia berada. Namun, penggunaan bahasa daerah dalam
pemberian nama makhluk hidup hanya tepat untuk suatu daerah tertentu. Karena bahasa daerah sangat banyak, sehingga
sering terjadi suatu jenis makhluk hidup sama akan memiliki banyak nama.
Akibatnya, kadang-kadang menimbulkan kerancuan.
Bahasa daerah hanya dimengerti oleh orang didaerah
tertentu dan tidak dapat digunakan dalam buku/lapor ilmiah.
Contoh : anggur " Bahasa Inggris : grape
Bahasa Jerman
: traube
Pisang " Bahasa Sunda : cau
Bahasa Jawa :
gedang
Bahasa Bali :
bui
Aturan tata nama ilmiah adalah sebagai berikut.
1.
Nama ilmiah terdiri dari dua kata dalam bahasa latin atau
kata yang dilatinkan
2.
Kata pertama menunjukan marga (genus) yang ditulis dengan
huruf pertama kapital
3.
Kata kedua menunjukkan jenis (spesies) yang ditulis
dengan huruf kecil
4.
Nama ilmiah ditulis dengan huruf miring atau dengan garis
bawah.
Cara pemberian nama kelas, bangsa dan famili
1.
Nama kelas adalah nama genus + nae. Contoh : Equistum +
nae, menjadi kelas Equisetinae
2.
Nama ordo adalah nama genus + ales. Contoh : Zingiber +
ales, menjadi ordo Zingiberales
3.
Nama famili adalah nama genus + aceae. Contoh : Canna +
aceae, menjadi famili Cannacea
Ada beberapa alasan untuk menggunakan nama ilmiah sebagai
pengganti nama daerah.
1.
Tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi suatu makhluk
hidup karena tidak ada makhluk hidup yang mempunyai nama ilmiah yang sama
2.
Nama ilmiah jarang berubah
3.
Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama diseluruh
dunia dan berkembang lebih lanjut
4.
Bahasa yang digunakan untuk nama ilmiah adalah bahasa
latin. Bahasa latin digunakan karena bahasa ini tidak berubah
CONTOH SOAL :
1.
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
disebut...
a.
Taksonomi
b.
Tatanama ganda
c.
Sistematika
d.
Takson
Pembahasan :
Klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokkan
(penggolongan) dan pemberian nama makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan ciri-cirinya. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan makhluk hidup
disebut taksonomi. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil
pengklasifikasian tersebut disebut takson.
Jawaban : D
2. Salah satu manfaat dari klasifikasi adalah...
a.
Mempermudah dalam
mempelajari dan mengenal berbagai macam makhluk hidup.
b.
Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
c.
Mengetahui manfaat makhluk hidup untuk kepentingan
manusia
d.
Mengetahui cara menjaga kelestariannya
Pembahasan :
Manfaat klasifikasi makhluk hidup
adalah sebagai berikut :
a.
Kita dapat mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk
hidup
b.
Kita dapat mengetahui manfaat makhluk hidup bagi kita
c.
Kita dapat mengetahui cara menjaga kelestariannya
Jawaban : D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar