Rabu, 25 Maret 2015

Materi IPA Kelas VII Semester Ganjil



BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN
A. Besaran dan Satuan
     Tinggi atau panjang dan massa adalah sesuatu yang dapat kita ukur dan dapat kita nyatakan dengan   angka dan satuan. Apakah Besaran itu? Besaran adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan satuan sehingga dapat diukur. Cm dan km merupakan contoh satuan. Apakah Satuan itu? Satuan adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai pembanding pada suatu besaran atau nilai terkecil dari suatu alat ukur.

1. Besaran Pokok dan Besaran Turunan
    Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal beberapa besaran. Yang dimaksud dengan besaran dalam ilmu fisika adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan satuan sehingga dapat diukur, Contoh : waktu, suhu, luas, massa jenis, kuat arus listrik, usaha, energi, dll. Besaran-besaran tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
     a. Besaran Pokok
        Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan sendiri. Dalam fisika ada 7 besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Besaran Pokok dalamk fisika beserta satuannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No.
Nama Besaran
Nama Satuan
Simbol
1.
Panjang
Meter
m
2.
Massa
Kilogram
Kg
3.
Waktu
Sekon
S
4.
Suhu
Kelvin
K
5.
Kuat Arus Listrik
Ampere
A
6.
Intensitas Cahaya
Kandella
Cd
7.
Jumlah Zat
Molle
Mol

     b. Besaran Turunan
         Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Dari besaran-besaran pokok tersebut dapat diturunkan beberapa besaran turunan, misalnya: dari besaran panjang kita dapat menurunkan besaran luas dan volume.
2. Satuan Baku dan Satuan Tak Baku
Setiap besaran memiliki satuan. Satuan-satuan tersebut antara lain : detik (sekon), kelvin, meter persekon, kilogram permeter kubik, newton, joule, dll. Satuan-satuan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu satuan baku dan satuan tidak baku.
a.       Satuan Baku
Satuan Baku adalah satuan yang apabila digunakan untuk pengukuran yang dilakukan oleh lebih dari satu orang, dapat menghasilkan nilai yang sama.
b.       Satuan Tak Baku
Satuan Tak Baku adalah satuan yang apabila digunakan untuk pengukuran yang dilakukan oleh lebih dari satu orang menghasilkan nilai yang berbeda-beda. Berikut ini adalah contoh satuan baku dan tak baku:
No.
Nama
Satuan Baku
Satuan Tak Baku
1.
Massa
Kilogram, gram
Tempurung kelapa, kaleng
2.
Panjang
Kilometer, meter, cm
Jengkal, kaki, depa
3.
Volume
Meter kubik, centimeter kubik, liter
Botol
4.
Luas
Meter persegi, hektore
Pathok, bau
B. Pengukuran Besaran Fisika
1. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Misalnya kamu melakukan pengukuran panjang bangku dikelasmu dengan jengkal artinya kamu membandingkan panjang bangku dengan panjang jengkal, dan jengkal itu kamu pakai sebagai satuan.
Hasil pengukuran akan bermanfaat jika menggunakan satuan pengukuran yang baku. Satuan baku adalah satuan pengukuran yang nilainya tetap dan disepakati oleh semua orang untuk dipakai sebagai pembanding. Contoh satuan baku untuk besaran panjang adalah meter. Sedangkan satuan tak baku adalah satuan yang apabila digunakan untuk pengukuran yang dilakukan oleh lebih dari satu orang menghasilkan nilai yang berbeda-beda.
2. Sistem Satuan Internasional
Pada tahun 1960 para ilmuwan sepakat menetapkan satuan yang disebut Sistem Satuuan Internasional (SI). Berdasarkan Sistem Satuan Internasional ditetapkan satuan dasar meter, kilogram, dan sekon (mks) atau sentimeter, gram ditetapkan sebagai satuan massa, dan sekon (cgs). Meter atau sentimeter ditetapkan sebagai satuan panjang, kilogram atau gram ditetapkan sebagai satuan massa, dan sekon ditetapkan sebagai satuan waktu.
Satuan Sistem Internasional yang ditetapkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Bersifat tetap, artinya tidak mudah  berubah walaupun ada perubahan suhu maupun tekanan
b.       Bersifat internasional, artinya berlaku di berbagai negara
c.       Mudah ditiru untuk diperbanyak
Kelebihan satuan SI selain keseragaman hasil pengukuran adalah kemudahan pemakaiannya. Karena menggunakan sistem decimal (kelipatan sepuluh) dan hanya ada satuan pokok untuk setiap besaran dengan menambahkan awalan-awalan untuk satuan yang lebih kecil atau yang lebih besar.
Awalan-awalan tersebut dapat dilihat table dibawah ini:
Untuk Satuan di atas mks
Untuk Satuan di bawah mks
Awalan
Disingkat
Faktor
Awalan
Disingkat
Faktor
Deka
da
101
desi
d
10-1
Hekto
h
102
Senti
c
10-2
Kilo
k
103
Mili
m
10-3
Mega
M
106
Mikro
µ
10-6
Giga
G
109
Nano
N
10-9
Tera
T
1012
Piko
P
10-12
Peta
P
1015
Femto
F
10-15
Exa
E
1018
ato
A
10-18
Contoh Penggunaan awalan tersebut adalah sebagai berikut:
1.000.000.000 meter = 109 meter = 1Giga meter = Gm
0,000001 meter = 10-6 meter = 1 mikrometer = 1µm
3. Pengukuran Besaran Pokok
a. Besaran Panjang
            Sebelum ada satuan panjang yang baku orang mengukur panjang dengan satuan hasta, kaki, depa, dan jengkal. Karena masing-masing orang memliki kaki, depa maupun jengkal yang berbeda-beda maka penggunaan satuan tersebut menimbulkan kesukaran, sehingga perlu adanya satuan panjang standra yang disebut meter standar. Meter standar adalah standra panjang yang bersifat internasional yang ditetapkan dengan panjang dua goresan batang platina iridium yang disimpan di Sevres dekat Paris.
            Meter standar tersebut ternyata setelah diukur melalui pengukuran secara teliti panjangnya berubah (berkurang). Oleh karena itu dicari standar yang bersifat tetap yaitu pada tahun 1960 ditetapkan bahwa 1 meter adalah sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya merah jingga yang dihasilkan oleh gas krypton-86 yang berpijar.
Alat-alat untuk mengukur besaran panjang antara lain meteran kelos, penggaris/mistar, jangka sorong, dan mikrometer.
Berikut ini adlah alat-alat ukur besaran panjang dan Nilai Satuan Terkecil (NST) yang dapat diukur dengan alat tersebut:
No.
Nama
Benda yang dapat diukur
Ketelitian
1
Meter kelos
Lebar tanah, panjang jalan, dll
1 cm
2
Penggaris/mistar
Panjang meja, lebar buku, dll
0,1 cm
3
Jangka Sorong
Tebal kaca, diameter pipa.
0,01 cm
4
Mikrometer
Tebal kertas
0,001 cm
Nilai Satuan Terkecil (NST) adalah nilai terkecil dari hasil pengukuran yang masih dapat dibaca dengan alat ukur tersebut. Selain satuan standar meter sering kita jumpai satuan panjang yang lain misalnya inci, yard, mil dan feet.
Kesetaraan satuan tersebut dengan satuan standar meter adalah :
1 inchi = 2,45 cm
1 feet   = 30,48 cm
1 yard = 91,44 cm
1 mil    = 1.609,34 m = 160.934 cm
b. Besaran Massa
          Massa suatu zat adalah banyaknya zat yang dikandung dalam suatu zat. Massa suatu zat berada dimana-mana selalu tetap. Satuan massa dalam sistem mks adalah kilogram. Para ilmuwan menetapkan bahwa massa 1 kilogram setara dengan massa 1 liter air murni pada suhu 4oC, kemudian dibuat massa standar dengan sebuah prototype platina-iridium yang disimpan di Sevres dekat Paris.
Alat untuk mengukur besaran massa adalah neraca atau timbangan yang penggunaannya dengan cara membandingkan massa benda dengan massa kilogram tiruan yang sudah disahkan. Jenis neraca dalam kehidupan sehari-hari antara lain : neraca sama lengan, neraca ohaus, neraca meja dan neraca duduk.


Berikut ini adalah alat-alat ukur besaran massa dan ketelitiannya (nilai satuan terkecil)
No.
Nama
Benda yang bisa diukur
NST
1
Neraca Sama Lengan
Emas, perak, dll
0,01 g
2
Neraca Ohaus
Bahan-bahan kimia dilaboratorium
0,1 g
3
Neraca Meja
Buah-buahan, bumbu dapur, dll
50 g
4
Neraca Duduk
Benda-benda yang massanya besar
500 g
Beberapa satuan massa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1 ton               = 1000 kg
1 kwintal        = 100 kg
1 pount           = 0,454 kg
1 ons               = 0,1 kg
c. Besaran Waktu
            Satuan waktu menurut sistem SI adalah detik atau sekon yang disingkat s. Standar waktu ditetapkan bahwa satu sekon adalah waktu yang diperlukan atom cexium – 133 bergetar 9.192.770 kali. Selanjutnya 1 sekon disepakatisama dengan 1/86.400  hari matahari rata-rata.
Alat-alat untuk mengukur besaran waktu antara lain:
1.      Stop watch, ketelitiannya 0,01 sekon.
2.      Arloji (jam) ketelitiannya 1 sekon.
3.      Jam atom cesium, sangat teliti dan tidak pernah mengalami kesalahan dalam waktu 300 tahun.
4.      Jam matahari yang sering digunakan pada jaman dahulu. Prinsip kerja jam matahari adalah menggunakan sifat bayangan.
4. Pengukuran Besaran Turunan
            Besaran turunan dapat diukur melalui dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Sehingga satuan dari besaran turunan diturunkan dari besaran-besaran pokok. Berikut ini adalah contoh beberapa besaran turunan dan satuannya.
No.
Nama Besaran
Satuan
Diturunkan dari besaran
mks
cgs
1
Luas
M2
Cm2
Panjang
2
Volume
M3
Cm3
Panjang
3
Massa Jenis
Kg/m3
g/cm2
Massa dan Panjang
4
Kecepatan
m/s
Cm/s
Panjang dan Waktu
5
Gaya
Kgm/s2 (N)
Gm/s2 (dyne)
Massa, Panjang, dan waktu
6
Usaha
Kg m2/s2 (Joule)
Gcm2/s2 (erg)
Massa, Panjang, dan Waktu
7
Tekanan
Kg/ms2 (N/m2)
g/cms2 (dyne/cm2)
Massa, Panjang, dan Waktu
Besaran turunan jumlahnya banyak sekali, namun yang akan dibahas pada bab ini hanya besaran luas, volume, kecepatan, dan massa jenis.
a.    Besaran Luas
Besaran luas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sesuai dengan bentuk bidangnya.
No.
Nama Bangun (bidang)
Perhitungannya
Rumus
1
Luas Persegi
Sisi x sisi
L = s x s
2
Luas Persegipanjang
Panjang x lebar
L = p x l
3
Luas Segitiga
1/2  x alas x tinggi
L = 1/2  x a x t
4
Luas lingkaran
22/7 x ruji x ruji
L = 22/7  x r2
Satuan luas dalam sistem mks adalah meter persegi (m2), sedangkan dalam cgs adalah cdntimeter persegi (cm2). Berikut ini adalah cara mengubah satuan luas menjadi satuan sistem mks :
Ø  1 km2  = 1 km x 1 km                        = 1000 m x 1000 m   = 1.000.000 m2
Ø  1 hm2  = 1 hm x 1 hm                        = 100 m x 100 m       = 10.000 m2
Ø  1 dam2            = 1 dam x 1 dam        = 10 m x 10 m                        = 100 m2
Ø  1 dm2  = 1 dm x 1 dm                        = 0,1 m x 0,1 m          = 0,01 m2
Ø  1 cm2  = 1 cm x 1 cm             = 0,01 m x 0,01 m      = 0,0001 m2
Ø  1 mm2 = 1 mm x 1 mm          = 0,001 m x 0,001 m = 0,000001 m2
b.    Besaran Volume
Volume benda dapat dikur secara langsung maupun tidak langsung. Volume benda yang bentuknya teratur dapat diukur dengan dua cara, yaitu dengan rumus volume dan secara langsung yaitu dengan menggunakan gelas ukur dan air. Volume benda yang bentuknya tidak teratur hanya dapat diukur dengan secara langsung. Berikut ini adalah rumus-rumus volume untuk benda yang bentuknya teratur :
No.
Nama Bangun (bidang)
Perhitungannya
Rumus
1
Volume Kubus
Sisi x sisi x sisi
V = s x s x s
2
Volume Balok
Panjang x lebar x tinggi
V = p x l x t
3
Volume Tabung
22/7 x ruji x ruji x tinggi
V = 22/x r2 x t
4
Volume Kelereng (bola)
4/5 x 22/7 x ruji x ruji x ruji
V = 4/5 x 22/7  x r3
Berikut ini adalah cara mengubah satuan dari mks menjadi cgs atau sebaliknya.
Ø  1 m3    = 1 m x 1 m x 1 m      = 100 cm x 100 cm x 100 cm           = 106 cm3
Ø  1 cm3  = 1 cm x 1 cm x 1 cm = 0,01 m x 0,01 m x 0,01 m  = 10-6 cm3
V = V2 – V1
 

Keterangan : V  = Volume benda air yang diukur (m3)
                     V1 = Volume air sebelum ditambahkan benda (m3)
                     V2 = Volume air setelah ditambahkan benda (m3)
c.    Besaran Kecepatan
Kecepatan adalah besarean yang diturunkan dari besaran panjang dan waktu. Satuan kecepatan yang sering digunakan adalah m/s atau km/jam. Bagaimana cara mengubah satuan m/s menjadi km/jam atau sebaliknya? Berikut ini adalah cara mengubah satuan dari km/jam menjadi m/s atau sebaliknya :
1 km/jam =  =  =  =  m/s
Jadi 1 km/jam = m/s
5 m/s =  km/  jam =  x km/jam = 18 km/jam
Jadi 5 m/s = 18 km/jam
d.    Besaran Massa Jenis
Massa jenis adalah besaran yang diturunkan dari besaran massa dan waktu. Satuan massa jenis adalah kg/m3 atau g/cm3. Bagaimana cara mengubah satuan kg/m3 menjadi g/cm3 atau sebaliknya? Berikut ini adalah cara mengubah satuan mks menjadi cgs atau sebaliknya.
1 kg/m3           = 1 kg/1 m3  =  = 0,001 g/cm3
Jadi 1 kg/m3        = 0,001 g/cm3
1 g/cm3            = 1/1000 kg/1/1000000 m= 1/1000 x 1000000/1  kg/m3 = 1000 kg/m3
Jadi, 1 g/cm3   = 1000 kg/m3

C. Suhu dan Pengukurannya
1. Pengertian Suhu
            Apakah pengertian suhu dalam fisika? Suhu adlaah suatu besaran yang menyatakan derajat panas suau benda. Di kelas 7 telah dijelaskan bahwa suhu merupakan pokok yang memiliki satuan dalam SI Kelvin (K). Sedangkan satuan yang lain adalah oC, oR, dan oF.
            Apakah panca inderamu dapat menentukan ukuran suhu secara tepat? Perasaan mausia tidak dapat menentukan suhu suatu benda dengan tepat, karena setiap organ tubuh manusia memiliki perasaan berbeda-beda, tergantung dari kondisinya.
2. Termometer
a. Pengertian thermometer
            Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Ide pertama pembuat alat ukur thermometer adlah Galileo, ia menggunakan prinsip pemuaian gas. Termometer memanfaatkan sifat termometrik zat, yaitu sifat fisik zat yang berubah karena perubahan suhu.

Beberapa contoh sifat termometrik zat, antara lain :
1)     Pemuaian kolom cairan dalam pipa kapiler.
2)     Hambatan listrik seutas kawat platina.
3)     Pemuaian suatu keping bimetal.
4)     Pemuaian tekanan gas pada volume tetap.
5)     Radiasi yang dipancarkan benda.
b. Bagian-bagian termometer
1) Pipa kaca yang berupa pipa kapiler hampa udara yang bagian bawahnya membesar sebagai reservoir/cadangan, serta pada kaca bagian luar terdapat skala sebagai penunjuk suhu.
2) zat cair pengisi termometer. Zat cair yang digubnakan sebagai pengisi termometer adalah yang tidak membasahi dinding kaca, yaitu air raksa atau alcohol.
            a) Alkohol dengan titik beku -117oC ddan titik didih 78oC.
            b) Air raksa dengan titik beku -39oC dan titik didih 357oC.
     Raksa banyak dipakai sebagai pengisi termometer karena memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
E Pemuaiannya teratur.
E Warnanya mengkilat sehingga mudah dilihat.
E Tidak membasahi dinding kaca (karena adhesinya lemah).
E Cepat menyesuaikan dengan suhu benda yang diukur.
E Dapat untuk mengukur suhu yang tinggi, karena memiliki titik didih yang tinggi, yaitu 357oC.
c. Memberi skala pada termometer
            Bagaimana cara memberikan skala pada termometer? Kalian pun bisa member skala pada termometer yang belum berskala. Sebelum memberikan skala, langkah pertama adlah menentukaan titik bawah dan titik atas pada termometer. Untuk menentukan titik bawah termometer, dilakukan dengan cara mencelupkan termometer pada es yang sedang mencair pada tekanan 1 atm, sedangkan untuk menentukan titik ata termometer dilakukan dengan cara mencelupkan termometer pada air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm. Kemudian titik atas dan titik bawah diberi angka sesuai kebutuhan. Langkah terakhir membagi skala diantara titik bawah dan titik atas termometer tersebut.
d. Macam-macam termometer
1) Termometer Cairan
            Termometer yang banyak dijumpai adalah termometer yang pipa kacanya diisi cairan. Cairan yang paling banyak digunakan adalah raksa. Desain termometer raksa ditunjukkan pada berikut :

Pemuaian raksa mendorong kolom raksa keluar dari pentlan pipa menuju ke pipa kapile. Pipa kapiler didesain dengan diameter lubang kecil agar termometer peka. Artinya, pemuaian volume raksa yang kecil akibat perubahan suhu yang kecil akibat perubahan suhu yang kecil dapat menyebabkan perubahan besar dalam panjang kolom raksa. Pentolan pipa dibuat dari kaca tipis agar kalor yang di terima pentolan segera dapat dihantarkan secara konduksi kepada raksa di dalam pentolan. Pipa termometer dibungkus oleh tangkai kaca berdinding tebal agar tangkai kaca dapat bertindak sebagai lensa pembesar, yang akan memudahkan pembacaan skala suhu.
2) Termometer Raksa dan Alkohol
            Termometer raksa dan alcohol masing-masing memiliku keunggulan. Keunggulan masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
Keunggulan termometer raksa disbanding alcohol adalah :
a)      Raksa mudah dilihat karena mengkilat.
b)      Jangkauan suhu raksa cukup lebar (-10oC s/d 350oC).
Keunggulan termometer alcohol disbanding raksa :
a)      Alkohol lebih peka, sebab perubahan volumenya lebih besar daripada raksa untuk perubahan suhu yang sama. Jadi, perubahan suhu yang sama, perubahan panjang kolom raksa lebih besar.
b)      Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin, misalnya suhu di kutub, sebab titik beku alcohol sangat rendah, yaitu -112oC.
3) Termometer Klinis
            Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Rentang  skalanya adalah 35oC s/d 42oC. piap kapilernya memliki bagian sempit yang berhubungan dengan pentolan. Desain seperti ini menyebabkan ketika raksa memuai, raksa didorong dari pentolan melalui bagian sempit ini menuju ke pipa kapiler. Nsekali raksa dalam pentolan melalui bagian sempit ini, raksa tidak dapat kembali ke pentolan. Karena itu, pembacaan suhu tubuh dapat dilakukan setelah termometer diambil dari ketiak. Agar termometer dapat digunakan lagi, termometer diguncang-guncang agar raksa dalam pipa kapiler melalui bagian sempit kembali ke dalam pentolan.
4) Termokopel
            Termokopel adalah termometer yang menggunakan termo elemen. Termokopel terdiri atas dua kawat (logam) yang dihubungkan dsan membentuk rangkaian tertutup. Suhu kedua ujung kawat dijaga agar selalu berbeda, yaitu dengan cara ujung kawat pertama dicelupkan ke dalam es dan ujung kawat yang lain dipanaskan diatas tungku pemanas.
            Dalam rangkaian akan timbul GGL yang besarnya bergantung pada selisih temperature kdua titik sambung dan jenis pasangan logam tersebut. Keuntungan termokopel adalah cepat mencapai keseimbangan termal dengan sistem yang akan diukur suhunya.
5) Termometer hambatan listrik, yaitu termometer yang menggunakan prinsip kerja bahwa hambatan listrik akan bertambah jika dipanaskan. Termometer ini dapat ditempelkan ada permukaan zat yang akan diukur suhunya.
6) Termometer gas volume tetap
            Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas akibat perubahan suhu bila volumenya dibuat tetap. Termometer ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungkan dengsn tabung manometer. Volume gas tersebut dibuat tetap. Kenaikan suhu sebanding dengan kenaikan tekanan pada bola. Tinggi raksa di kolom pipa sebelah kanan menunjukkan suhu yang terukur.
7)     Beberapa termometer lain
Termometer gas lebih teliti daripada termometer cairan, jangkauan suhu lebar (-250oC s/d 1500oC). untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (di atas 1000oC). seperti pada tungku peleburan baja atau permukaan matahari (di atas 6000oC), digunakan pirometer. Pirometer mengukur radiasi yang dipancarkan oleh benda.
+Beberapa contoh termometer menurut penggunaannya antara lain :
1)     Termometer demam (badan), untuk mengukur suhu badan manusia (skala dari 35oC – 42oC).
2)     Termometer Six-Bellani (maksimum-minimum), untuk mengetahui suhu maksimum dan minimum dalam selang waktu tertentu.
3)     Termometer optic (pirometer), untuk mengukur suhu benda-benda pijar.
4)     Termometer industry, untuk mengukur suhu mesin.
e. Hubungan antara skala Celsius, Reamur, Farenheit, dan Kelvin
Berdasarkan skalanya kita mengenal termometer Celcius, Reamur, Farenheit, dan Kelvin.
Secara singkat masing-masing memiliki kisaran skala sebagai berikut :
1)     Termometer skala Celsius, memiliki titik bawah 0o dan titik atas 100o.
2)     Termometer skala Reamur, memiliki titik bawah 0o dan titik atas 80o.
3)     ­Termometer skala Farenheit, memiliki titik bawah 32o dan titik atas 212o.
4)     Termometer skala Kelvin, memiliki titik bawah 273o dan titik atas 373o.
CONTOH SOAL :   
1.      Sesuatu yang mempunyai nilai dan satuan disebut…
a.       Membandingkan
b.       Besaran
c.       Mengukur
d.       Satuan
Pembahasan :
Besaran adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan satuan sehingga dapat diukur. Cm dan km merupakan contoh satuan.
Jawaban : B
2.      Besaran di bawah ini yang bukan diturunkan dari besaran pokok turunan adalah… (A)
a.       Neraca duduk
b.       Volume
c.       Luas
d.       Massa jenis
Pembahasan :
Beberapa contoh besaran turunan, yaitu LuasVolume, Massa Jenis, Kecepatan, Gaya, Usaha, Tekanan.
Jawaban : A



ASAM, BASA DAN GARAM
A. Asam
1. Pengertian asam
             Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hydrogen (H+). Asam akan terionisasi menjasdi ion hydrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negative. Asam merupakan senyawa molekul, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam bersangkutan tanpa kata asam.
Beberapa asam yang lazim ditemukan dalam laboratorium atau kehidupan sehari-hazri, antara lain:
No.
Nama Asam
Terdapat dalam
a.
Asam asetat
Larutan cuka
b.
Asam askorbat
Jeruk, tomat, sayuran
c.
Asam sitrat
Jeruk
d.
Asam borat
Larutan Pencuci Mata
e.
Asam karbonat
Minuman Berkarbonasi
f.
Asam klorida
Asam lambung, obat tetes mata
g.
Asam nitrat
Pupuk, peledak (TNT)
h.
Asam fosfat
Deterjen, pupuk
i.
Asam sulfat
Baterai mobil, pupuk
j.
Asam tatrat
Anggur
k.
Asam malat
Apel
l.
Asam formiat
Sengatan lebah
m.
Asam laktat
Keju
n.
Asam benzoat
Bahan pengawet makanan

2. Sifat-sifat asam
·         Mempunyai rasa masam.
·         Korosif, yaitu dapt merusak berbagai benda, antara lain logam dan marmer.
·         Dapat meemerahkan kertas lakmus biru.
·         Dalam air dapat terionisasi menghasilkan ion H+.
·         Larutannya dapat menghantarkan arus listrik.
·         Dapat bereaksi dengan larutan basa membentuk garam yang disebut reaksi atau netralisasi.
Asam + basa - " garam + air
Contoh : HCI(aq) + NaOH(aq) - "NaCI(aq) H2O(I)
3. Kegunaan asam
·         Untuk membersihkan logam.
·         Untuk membuat bahan peledak (misalnya TNT, TNB).
·         Membantu proses pencernaan dilambung.
·         Untuk  membuat obat-obatan.
B. Basa (Alkali)
1. Pengertian basa
      Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-). Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu electron pada saat dimasukkan ke dalam air. Larutan basa bersifsat kuastik, jika terkena kulit terasa licin seperti busa sabun. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-.
Beberapa basa yang lazim ditemukan dalam laboratorium atau kehidupan sehari-hari,antara lain :
No.
Nama Basa
Terdapat dalam
a.
Alumunium hidroksida
Deodoran, antacid
b.
Kalsium hidroksida
Mortar dan plester
c.
Magnesium hidroksida
Obat urus-urus, antacid
d.
Natrium hidroksida
Bahan Sabun

2. Sifat-sifat basa
·         Berasa pahit dan licin seperti sabun.
·         Tidak dapat menyebabkan karat pada logam.
·         Membirukan kertas lakmus merah.
·         Dalam air terionisasi menghasilkan ion OH-.
·         Dapat bereaksi dengan asam membentuk garam.
3. Kegunaan
·         Untuk menaikkan pH tanah (KOH).
·         Untuk membuat sabun dan detergen.
·         Untuk membuat obat maag.
·         Untuk membuat obat antasida (AI(OH)3).
C. Garam
1. Pengertian dan sifat garam
       Garam adalah senyawaion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Garam mempunyai sifat yang berbeda deengan asam dan basa. Sifat-sifat larutan garam adalah sebagai berikut/
a.       Menghantarkan arus listrik.
b.       Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru.
No.
Nama Garam
Rumus
Nama Dagang
Manfaat
a.
Natrium klorida
NaCI
Garam dapur
Penambah rasa makanan
b.
Natrium bikabornat
NaHCO3
Baking soda
Pengembang kue
c.
Kalsium karbonat
CaCO3
Kalsit
Cat  tembok dan bahan karet
d.
Kalium nitrat
KNO3
Saltpeter
Pupuk, bahan peledak
e.
Kalium karbonat
K2CO3
Potash
Sabun dan kaca
f.
Natrium fosfat
Na3PO4
TSP
Deterjen
g.
Ammonium klorida
NH4CI
Salmiak
Baterai kering

2. Reaksi pembentukan garam
Jika larutan asam direaksikan dengan larutan basa akan dihasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut netrolisasi atau penggaraman. Secara umum dapat dituliskan :
Asam + basa -" garam + air
HxA(aq) + M(OH)y(aq) -" MxAy(aq) + H2O(I)
Contoh :
1)     HCI(aq) + NaOH(aq) -" NaCI(aq) + H2O(I)
2)     2HCI(aq) + Mg(OH)2 -" MgCI2(aq) + 2H2O(I)
3)     3HCI(aq) + AI(OH)3 -" AICI3(aq) +3H2O(I)
Jenis Garam
Berdasarkan asam dan basa pembentukannya, garam dibedakan menjadi :
1.      Garam netral (pH = 7)
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat.
Contoh : H2SO4(aq) + NaOH(aq) -" Na2SO4 + H2O
              Asam kuat   basa kuat         garam netral
2.      Garam asam (pH < 7)
Garam asam terbentuk dari asam kuat dan basa lemah.
Contoh : 3H2SO4(aq) + 2AI(OH)3 -" AI2(SO4)3 + 6H2O(I)
               Asam kuat    basa lemah       garam asam

3.      Garam basa (pH > 7)
Garam basa terbentuk dari asam lemah dan basa kuat.
Contoh : H2S(aq) + 2NaOH(aq) -" Na2S(aq) + 2H2O(I)
            Asam lemah   basa kuat     garam basa

D. Identifikasi Asam dan Basa dengan Indikator
Identifikasi asam dan basa dapat dilakukan dengan menggunakan suatu indikator asam – basa, misalnya kertas lakmus dan larutan phenol ptalin (PP). Indikator asam – basa adalah zat-zat yang member warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa, sehingga dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam atau basa.
1.      Kertas Lakmus
Kertas lakmus biru dala lingkungan asam berubah menjadi merah dan dalam larutan basa kertas lakmus menjadi biru, sebagai contoh misalnya larutan cuka mengubah lakmus biru menjadi merah, air kapur dapast mengubah lakmus merah menjadi biru, sedangkan air suling (aquades) tidak mengubah warna kertas lakmus biru atau merah karena bersifat netral. Perubahan warna kertas lakmus dapat dilihat pada table berikut :

Sample (zat)
Perubahan Warna
Sifat zat
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Larutan cuka
Tetap merah
Merah
Asam
Air kapur
Biru
Tetap biru
Basa
Air suling
Tetap merah
Tetap biru
Netral

Indikator lakmus tidak dapat digunakan untuk memastikan besar pH (derajat keasaman) suatu zat. Hal ini disebabkan karena perubahan warna yang ditunjukkan oleh warna indikator tersebut tidak cukup berarti pada pH tertentu. Misalnya, kertas lakmus akan berwarna merah pada larutan yang memiliki pH 5,5 – 8, warna kertas lakmus berubah dari merah, merah ungu, ungu, biru ungu, dan biru. Dalam larutan yang memiliki pH = 8 atau lebih kertas lakmus berwarna biru. Batas pH yang menyatakan perubahan pH tersebut disebut “trayek perubahan warna indikator”. Dengan demikian trayek perubahan waarna indikator kertas lakmus adalah 5,5 – 8.

2.      Larutan indikator asam – basa
Beberapa larutan indikator asam – basa yang biasa digunakan adalah:
a.       Phenol ptalin (PP)
Indikator PP dalam larutan asam tidak berwarna sedangkan dalam larutan basa berawarna merah muda. Indikator PP mempunyai trayek perubahan warna 8,3 – 10,0.

b.       Metil merah (MM)
Indikator mm  dalam larutan asam berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa berwarna kuning. Indikator mm memiliki trayek perubahan warna 4,2 – 6,3.

c.       Metil jingga (MJ)
Indikator metal jingga dalam larutan asam berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa berwarna kuning. Indikator tersebut memiliki trayek perubahan warna 2,9 – 4,0.

d.       Bromotimol biru (BB)
Indikator ini dalam larutan asam berwarna kuning, sedangkan dalam larutan basa berwarna biru. Indikator tersebut memiliki trayek perubahan warna 6,0 – 7,6.
Besar pH larutan dapat ditentukan dengan cara menggunakan beberapa indikator di atas atau menggunakan indikator universal. Penggunaan beberaspa indikator memanfaatkan trayek perubahan warna yang dimilikinya. Dengan menggunakan beberapa indikator, akan diperoleh daerah irisan pH larutan.
3.      Indikator asam – basa alami
Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, wortel, bunga bougenvil dan kubis ungu. Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, wortel, bungan bougenvil dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air.

Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, di tetesi larutan asam, maka ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika di tetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman.

Contoh penggunaan indikator bunga sepatu, dapat dilihat pada table berikut :
Bunga Sepatu
Warna asam
Warna basa
Merah
Merah muda
Hijau
Ungu
Merah
Hijau

E. Pengelompokkan Bahan Berdasarkan Sifat Asam, Basa, dan Garam
Berdasarkan sifat asam, basa, dan garam, maka bahan-bahan yang ada dalam kehidupan dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1)     Asam
Zat-zat yang mempunyai rasa asam misalnya :
·         Jus jeruk,
·         Asam lambung, mengandung asam klorida (HCI)
·         Larutan cuka, mengandung asam asetat (CH3COOH) dan asam nitrat (HNO3),
·         Air accu, mengandung asam sulfat.
2)     Basa
Zat-zat yang terasa licin (kaustik) dan rasa pahit, misalnya: shampoo, air sabun cuci, larutan ammonia, dan sabun mandi.
3)     Garam
Zat-zat yang termasuk jenis garam adalah: soda cuci, soda kue, larutan natrium karbonat, dan, larutan garam dapur.
F. Alat Sederhana Menentukan Keasaman
8  9  10  11  12  13  14
7
0  1  2  3  4  5  6
Tingkat atau derajat keasaman dinyatakan dengan pH. Harga pH berkisar dari 0 (nol) sampai 14. Perhatikan gambar tentang pH berikut:


                  Semakin kuat asam            Semakin kuat basa
                                                 Netral
Untuk mengetahui derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat digunakan alat sebagai berikut:
1.      Indikator Universal
Indikator universal merupakan gabungan dari beberapa indikator. Larutan indikator universal yang biasa digunakan terdiri atas campuran dari:
a.       Indikator metal jingga (trayek 2,9 – 4,0)
b.       Indikator metal merah (trayek 4,2 – 6,3)
c.       Indikator bromotimol biru (trayek 6,0 – 7,6)
d.       Indikator phenol ptalin (trayek 8,3 – 10,0)
Tiap larutan yang ada dalam indikator universal member warna yang berbeda, tergantung pada pH larutan. Trayek perubahan warna pH pada indikator universal dapat dilihat pada table berikut :
pH
Warna indikator universal
3
Merah
4
Merah jingga
5
Jingga
6
Kuning
7
Hijau kekuningan
8
Biru kehijauan
9
Biru
10
Ungu

Indikator universal juga dapat berupa kertas serap yang di kotak kemasannya dan dilengkapi dengan peta warna. Penggunaan indikator kertas serap sangat sederhana, yaitu selembar kertas indikator dicelupkan pada larutan yang akan diukur pH-nya, kemudian warna yang terjadi dibandingkan dengan warna pada peta warna.
2.      pH meter
pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur pH larutan. Nilai pH larutan berbanding lurus dengan beda potensial (voltage) antara electrode-elektrode pada larutan.

CONTOH SOAL :

1.      Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hydrogen positif disebut…
a.       Basa
b.       Asam
c.       Garam
d.       Larutan
Pembahasan :
             Pengertian asam
             Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hydrogen (H+). Asam akan terionisasi menjasdi ion hydrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negative. Asam merupakan senyawa molekul, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam bersangkutan tanpa kata asam.
Jawaban : B
2.      Salah satu contoh dari asam adalah…
a.       Jus jeruk
b.       Shampo
c.       Air sabun cuci
d.       Soda kue
Pembahasan :
Asam
Zat-zat yang mempunyai rasa asam misalnya :
·          Jus jeruk,
·         Asam lambung, mengandung asam klorida (HCI)
·      Larutan cuka, mengandung asam asetat (CH3COOH) dan asam nitrat (HNO3),
·         Air accu, mengandung asam sulfat.
Jawaban : A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar